Welcome to KMI Laboratory

Terima kasih atas kunjungannya

Kamis, 22 April 2010

Cara Menbuat Kompos dengan bantuan Cacing Tanah


CARA MEMBUAT KOMPOS DENGAN BANTUAN CACING TANAH

Ketika kalian selesai makan malam, kalian pasti membuang sisa dan kulit di tong sampah,kan? Barangkali kalian punya halaman belakang untuk penimbunan kompos sebagai gantinya. Pupuk kompos adalah sebuah campuran bahan kaya gizi organik yang dibusukkan yang cocok untuk pemupukan lahan. Tetapi jika hal tersebut mustahil dilakukan di tempat tinggalmu, kamu bisa melakukan pengomposan dengan cacing, yang bisa dilakukan di dalam ruangan dan tidak menciptakan bau busuk.

Sebuah bak cacing dapat dibuat dari kontainer plastik besar yang dalamnya 8-12 inci/ 20 - 30 cm. Bak ini memerlukan sebuah tutup untuk menjaga kelembaban di dalam dan menghalangi cahaya karena cacing menyukai kegelapan, tetapi tutupnya perlu dilubangi untuk memberi jalan masuk bagi angin. Tempatkanlah plastik penyaring dalam bak kira-kira 1 inci / 2.5 cm dari dasar bak untuk mengalirkan kelebihan air dari pupuk kompos, atau buatlah beberapa lubang di dasarnya dan tutup dengan kain kasa . Lalu isilah sepertiganya dengan bahan-bahan campuran seperti parutan koran, daun-daun, potongan rumput. Kemudian tambahkan segenggam pasir atau kotoran dan air secukupnya untuk membuat penguapan pada campuran. Setelah diaduk untuk memberi ruang udara, cacing siap dimasukkan.

Cacing terbaik untuk pengomposan adalah cacing merah, yang dapat dibeli dari perusahaan penyedia pupuk kompos atau kebun cacing . Letakkan cacing di atas campuran, kemudian mereka akan menggali ke dalam. Per 0.1 meter3 bak disimpan sekilo cacing yang akan mendaur ulang ½ kg sisa makanan tiap hari.

Berilah makanan segar tiap hari dan kuburkan makanan di tempat yang berbeda setiap kali pemberian. Cacing akan makan buah-buahan, sayur-mayur, bungkus teh, atau ampas kopi. Jangan memberi makan cacing dengan daging, produk kering ataupun makanan pedas. Temperatur dalam bak harus berkisar antara 13-25C .

Setelah sekitar dua atau tiga bulan, campuran akan berubah menjadi pupuk kompos yang merupakan kombinasi rabuk cacing dan materi yang membusuk. Setelah itu, pupuk siap dipakai untuk pemupukan halaman rumput dan ladang. Setelah penyaringan semua cacing dari pupuk kompos, buatlah campuran baru dan mulai lagi dari awal. ICal

Integrasi Sains dan Agama

INTEGRASI SAINS DAN AGAMA

Fajar Usman Domiri

Intregasi sains dan agama telah dilakukan pertama kali oleh Islam dengan perintah Allah ”Iqra” yang mengintegrasikan nilai empiris keilmuan dan keagaman secara terpadu. Hingga hal ini mencatat penemuan-penemuan ilmiah yang patut diacungi jempol selama tujuh abad pada masa pemerintaha Bani Umayyah, Abasiyah dan Fatimiyah. Namun perkembangan itu harus tertunda atas terjadinya serangan pasukan Mongol dan laskar-laskar salibis yang meruntuhkan orientasi keilmuan dan kekuasaan Islam. Dan hasilnya pengembangan ilmu pengetahuan terhenti yang kemudian disambung dengan pola fikir individual (tasauf) dan kebangkitan dari pengkajian ini terjadi saat Hulagu Khan memeluk agama islam.

Daulah non Arab kurun kedua bangkit yaitu, Utsmani, Mughal dan Syafawi yang menekankan ilmu seni, filsafat dan budaya. Maka tak aneh jika kekuatan daulah Islam kedua dapat dikalahkan oleh tentara Imperialis Eropa yang justru teknologi yang banyak mereka kembangkan untuk mengalahkan daulah Islam kedua adalah hasil dari teknologi empiris daulah pertama yang berhasil mereka curi denga penuh rasa benci dan kekejaman.

Takluknya kebudayaan islam oleh kebudayaan Barat menjadikan nilai islam termarginkan dengan didirikannya sekolah-sekolah yang membahas masalah teknologi tanpa nilai agama sehingga menjadi sekular. Dan hal ini dianggap sebagai realitas kultural progresif oleh masyarakat Islam terjajah sebagai sarat mendapatkan ilmupengetahuan dan teknologi yang tak mungkin dapat diubah. Begitu pula sebaliknya lembaga-lembaga pesantren pedalaman merasa tak perlu dengan pengembangan ilmu alam dan mereka terpaku dengan manuskrip-manuskrip ilmu agama saja dan hal ini terus berlangsung sampai sekarang.

Perbedaan antara sains dan agama

Dalam paragraf ini penulis akan merumuskan beberapa perbedaan mendasar antara sains dan agama. Diantaranya, seorang saintis harus memiliki sifat tak mudah percaya terhadap suatu postulat, misalnya saat seseorang mengatakan bahwa air selalu mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah maka dia tidak langsung percaya terhadap postulat itu sebelum dia melihat pembuktiannya. Sementara agama tentu saja sangat berbeda, seseorang yang beragama harus percaya pada otoritas tuhan meskipun tidak mudah untuk dimasukan kedalam rasio. Dalam agama kepercayaan menjadi keutamaan.

Selanjutnya, seorang ilmuan jika memberikan pandangan-pandangan baru yang masuk akal dengan bukti faktual dan meyakinkan maka pandangannya akan mudah diterima oleh sains, Adapun agama sebaliknya, walaupun dalam agama Islam dikatakan bahwa manusia adalah hayawanunatiq namun rasionya tidak diperbolehkan unyuk memikirkan pemahaman-pemahaman baru untuk nilai-nilai agama yang telah ada.

Saat sains dan agama saling mendukung.

Seperti telah kita ketahui bahwa ilmu sains sangatlah kritis saat mengambil sikap dalam mencari kesimpulan. Sikap kritis itu sangat berguna untuk mengelupaskan nilai-nilai ilusorif agma. bukan untuk memarginalkan agama tapi untuk memilah hal-hal esensial dari agama dengan hasil terkelupasnya hal-hal ilusoris dari agama yang member kesan bahwa agama oversensitif sehingga mudah menimbulkan konflik. Akhir-ahir ini banyak orang yang mengemukakan bahwa dirinya telah diberikan wahyu oleh Allah -sebagai nabi terahir- disamping itu banyak pula penyimpangan penafsiran dalam Al-Quran dan Al-Hadist, dengan kemampuan logis dan kehati-hatian dalam mengambil kesimpulan kita bisa menyikapi hal-hal diatas secara kritis.

Saat realitas dan pengalaman batin yang memiliki nilai tinggi dan tak dapat disentuh oleh ilmu sains, maka agama lah yang bisa menyentuh nilai-nilai realitas dari pengalaman batin seseorang. Agama juga sebagi pemberi inspirasi bahwa manusia lebih berharga dari ilmu pengetahuan. maka saat manusia harus mengorbankan saudaranya demi sebuah teori eksperimen maka agamalah yang harus pertamakali menentangnya. Agama juga dapat memberi kemungkinan terhadap sains tentang hal-hal supranatural yang belum tersentuh oleh sains sehingga menambah wacana dalam sains. Dan masih banyak lagi peluang-peluang besar yang terjadi setelah terbentuknya integrasi antara sains dan agama.

Senin, 19 April 2010

INTERNET KE INTERKOLONI

Pemrogram komputer menggunakan lebah madu sebagai rujukan

Naiknya tingkat kesibukan berbelanja melalui Internet menimbulkan sejumlah permasalahan besar. Perilaku pelanggan ketika berbelanja bisa jadi sama sekali lain dari perkiraan umumnya, dan mungkin saja berbeda di antara sesama pelanggan. Hal ini menyebabkan lalu lintas internet menjadi tidak teratur dan akhirnya berujung pada penumpukan tiba-tiba pada server Internet yang menangani belanja on-line. (Server: sebuah komputer dalam sebuah jaringan yang menyimpan program-program aplikasi dan file-file data yang dapat dikunjungi oleh komputer-komputer lainnya di dalam jaringan tersebut.) Para pakar dari Universitas Oxford dan the Georgia Institute of Technology [Institut Teknologi Georgia] melakukan kerjasama dalam rangka mengembangkan sejumlah teknologi yang dapat mengatasi penumpukan semacam itu. Para peneliti ini mengambil model atau contoh-acuan berupa suatu masyarakat yang lalu lintasnya telah berhasil diatur dengan sangat baik.

Contoh-acuan ini adalah perilaku koloni atau masyarakat lebah madu yang tengah ditiru dalam sejumlah teknologi yang ditujukan untuk meringankan beban pada server-server pada saat terjadi kepadatan lalu lintas yang luar biasa.

Lonjakan jumlah pelanggan belanja atau perdagangan saham secara tiba-tiba, naik turunnya kegiatan lelang melalui internet memunculkan kesulitan besar pada perusahaan-perusahaan pengelola server. Untuk meningkatkan keuntungan mereka sebesar-besarnya, perusahaan-perusahaan ini perlu memeriksa komputer-komputer mereka setiap saat untuk menjaga agar komputer tersebut tetap mampu menyesuaikan diri terhadap tingkat kebutuhan yang berubah-ubah melalui campur tangan secara cepat. Namun pada kenyataannya, hanya satu aplikasi web saja yang dapat dimuat ke dalam komputer pada satu waktu, dan hal ini merupakan sebuah kendala. Perpindahan antar-aplikasi menyebabkan penghentian sementara selama 5-7 menit, waktu ini diperlukan untuk konfigurasi ulang pada komputer, dan ini berarti kerugian.

Permasalahan serupa dijumpai dalam tugas-tugas yang dijalankan oleh lebah madu. Sumber-sumber bunga memiliki keragaman dalam hal mutu. Oleh karena itu, seseorang mungkin berpikiran bahwa keputusan tentang berapa banyak lebah yang harus dikirim ke setiap tempat tersebut dan berapa lama mereka sebaiknya berada di sana merupakan sebuah permasalahan dalam sebuah koloni yang ingin mencapai laju pengumpulan madu bunga (nektar) setinggi-tingginya. Akan tetapi, berkat sistem kerja mereka yang sangat baik, lebah mampu memecahkan permasalahan ini tanpa mengalami kesulitan.

Sekitar seperlima dari lebah-lebah di dalam sebuah sarang bertugas sebagai pengumpul-nektar. Tugas mereka adalah berkelana di antara bunga-bunga dan mengumpulkan nektar sebanyak mungkin. Ketika kembali ke sarang, mereka menyerahkan muatan nektar mereka kepada lebah-lebah penyimpan-makanan yang menjaga sarang dan menyimpan bahan makanan. Lebah-lebah ini kemudian menyimpan nektar di dalam petak-petak madu. Seekor lebah pengumpul-nektar juga dibantu oleh rekan-rekannya dalam menentukan seberapa bagus mutu sumber bunganya. Lebah pengumpul-nektar tersebut menunggu dan mengamati seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk bertemu dengan seekor lebah penyimpan-makanan yang siap menerima muatan. Jika waktu tunggu ini berlangsung lama, maka sang lebah pengumpul-nektar memahami hal ini sebagai isyarat bahwa sumber bunganya bukan dari mutu yang terbaik, dan bahwa lebah-lebah yang lain kebanyakan telah melakukan pencarian yang berhasil. Sebaliknya, jika ia disambut oleh sejumlah besar lebah-lebah penyimpan-makanan untuk mengambil muatannya, maka semakin besarlah kemungkinan bahwa muatan nektar tersebut bermutu baik.

Lebah yang mendapatkan informasi ini memutuskan apakah sumber bunganya senilai dengan kerja keras yang akan dilakukan berikutnya.

Jika ya, maka ia melakukan tarian-getarnya yang terkenal agar dipahami maksudnya oleh lebah-lebah lain. Lama tarian ini memperlihatkan seberapa besar keuntungan yang mungkin dapat diperoleh dari sumber bunga ini. [penjelasan lebih lanjut tentang tarian lebah, silakan baca: http://www.harunyahya.com/indo/buku/menyingkap003.htm]

Sunil Nakrani dari Universitas Oxford dan Craig Tovey dari the Georgia Institute of Technology menerapkan cara pemecahan masalah oleh lebah madu tersebut pada permasalahan ada pada Internet host. Setiap server mengambil peran sebagai lebah pengumpul-nektar, dan setiap permintaan pelanggan bertindak sebagai sumber bunga. Dengan cara ini, doktor Nakrani dan Tovey mengembangkan sebuah algoritma "lebah madu" untuk server Internet "sarang." (Algoritma: Serangkaian tahapan-tahapan logis untuk memecahkan suatu permasalahan yang dapat diterjemahkan ke dalam sebuah program komputer.)

Sebuah host menjalankan tugas, sebagaimana yang dilakukan lebah dengan tarian-getarnya, dengan membuat sebuah iklan dan mengirimkannya ke sejumlah server lainnya di dalam sarang. Lama masa penayangan iklan ini mencerminkan manfaat dan tingkat keuntungan yang dapat diraup melalui para pelanggan server-server tersebut. Server lain membaca iklan ini dan berperilaku seperti lebah-lebah pekerja yang mengikuti petunjuk yang yang disampaikan melalui tarian-getar tersebut. Setelah mempertimbangkan dan mengkaji iklan ini beserta pengalaman mereka sendiri, mereka memutuskan perlu tidaknya untuk beralih dari para pelanggan yang sedang mereka layani ke para pelanggan yang sedang dilayani oleh server yang mengirim iklan tersebut.

Doktor Nakrani dan Tovey melakukan uji banding antara algoritma lebah madu yang mereka kembangkan dengan apa yang disebut sebagai algoritma "rakus" yang saat ini dipakai oleh kebanyakan penyedia Internet host. Algoritma rakus terlihat ketinggalan zaman. Algoritma rakus membagi waktu menjadi sejumlah penggalan waktu yang tetap dan menempatkan server-server untuk melayani para pelanggan untuk satu penggalan waktu berdasarkan pengaturan yang dianggap paling menguntungkan pada penggalan waktu sebelumnya. Para peneliti mengungkap bahwa di saat-saat ketika lalu lintas sangat berubah-ubah, algoritma lebah madu memperlihatkan kinerja 20% lebih baik daripada algoritma rakus. Sebentar lagi mungkin server-server yang bekerja menggunakan algoritma lebah madu akan semakin banyak di masa mendatang, di mana Internet akan lebih tepat disebut sebagai "Interkoloni."

Dengan pemisalan yang sangat tepat, penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan ini menunjukkan betapa berbagai pemecahan masalah yang masuk akal terdapat di alam. Permasalahan yang dihadapi server-server Internet sangatlah mirip dengan permasalahan yang dipecahkan oleh koloni lebah madu. Sungguh, keberhasilan yang dicapai penelitian tersebut, yang dilakukan dengan menerapkan contoh-rujukan koloni lebah madu, menjadi isyarat akan hal ini. Akan tetapi, dari manakah asal usul rumusan pemecahan masalah yang diberikan lebah madu kepada para pemrogram komputer tersebut? Meskipun para pemrogram komputer dapat mengambil perilaku lebah madu sebagai contoh-rujukan mereka, lebah itu sendiri tidak dapat melakukan hal seperti itu. Ini dikarenakan meskipun tiruan algoritma lebah yang dibuat oleh pemrogram komputer merupakan hasil dari proses berpikir cerdas yang dilakukan secara sadar, lebah madu tidak memiliki kemampuan berpikir semacam itu. Pemecahan atas permasalahan tersebut membutuhkan tindakan sadar, misalnya pertama-tama pemahaman tentang adanya permasalahan tersebut, pengkajian terhadap sejumlah penyebab timbulnya permasalahan itu, pengenalan atas pengaruh sejumlah penyebab itu terhadap permasalahan tersebut secara umum dan pengaruhnya terhadap satu sama lain, dan akhirnya pengambilan keputusan di antara beragam pilihan yang ada.

Sudah pasti pemecahan masalah semacam itu tidak mungkin terjadi di dalam koloni lebah beranggotakan 20 sampai 50 ribu ekor. Hanya ada satu penjelasan masuk akal atas kenyataan ini, di mana sedemikian banyak makhluk hidup menghemat energi dengan menerapkan cara pengumpulan nektar yang paling menguntungkan; meskipun orang biasanya mengira akan melihat suatu kekacauan dan kebingungan di dalamnya. Pemahaman atas permasalahan di dalam koloni lebah dan jalan keluar pemecahannya merupakan hasil karya Pencipta Maha Mengetahui. Tidak ada keraguan, Allahlah, Pencipta langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya, Yang telah menciptakan koloni lebah. Strategi yang diterapkan di dalam koloni lebah madu merupakan ilham yang berasal dari Allah. Allah menyatakan hal ini di ayat berikut:

Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu)." Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (QS. An Nahl, 16:68-69)

1- "Honey bees and internet optimisation," The Economist,



Jumat, 16 April 2010

Manajement laboratorium komputer

Manajement Laboratorium Komputer
Laboratorium 16 April 2010
Mengenal Komponen
Hardware (perangkat lunak)
Software (perangkat keras)
Brainware (pemograman)

Persiapan laboratorium komputer

Komputer
Software
Xclass
Lingosoft
Tell me more
rosetta
Antivirus
Microsoft office
Multimedia
Programming dll.
LAN


Jenis-Jenis Network
Menurut luasan distribusi
Personal area network, dengan teknologi: Bluetooth, IrDa, ultra wide band (UWB)
Local area network, dengan teknologi Ethernet, FDDI, token ring
Wide area network, dengan teknologi ISDN, ATM

Menurut topologi
Star
Bus
Ring
Mesh
Tree

Menurut media
Wired
Wireless
Local Area Network
Network dengan area cakupan yang sempit (rumah, kantor, sekumpulan bangunan)
Teknologi utama: Ethernet

Prinsip-prinsip kerja:
Paket data dikirim ke semua host yang ada Menggunakan saluran secara bersama (sharing)
Hanya ada satu pengirim pd satu saat Interface berfungsi sbg pengirim dan penerima
Benturan antar paket (collision) hrs ditangani dng baik krn berpengaruh langsung thdp performance jaringan

Kamis, 15 April 2010

Welcome

Selamat datang di laboratorium Kuliyatu-l-Mu'allimiin al-Islamiyah Gontor